TIMES JEMBER, JEMBER – Anggota DPRD Jember dari Fraksi PDI Perjuangan Indi Naidha menyoroti banyaknya fenomena pekerja anak atau eksploitasi pada anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim).

Kepada awak media, Indi mengatakan bahwa fenomena pekerja anak merupakan salah satu dari permasalahan sosial, khususnya pada dunia anak, yang tidak boleh diabaikan.

Karena menurut dia, hal tersebut bertentangan dengan peraturan perlindungan anak yang berlaku di Indonesia.

"Banyak sekali kejadian seperti ini, bukan hanya di Jember anak-anak dijadikan alat, dengan diekploitasi untuk menjadi sarana mencari uang, orangtua ditaruh di tengah jalan lampu merah dan ternyata berjejaring. Manusia silver katanya ada yang baik dan ada juga yang pernah ngamuk di jalan, badut dan masih banyak lagi," ujar Indi Kamis (19/9/2024).

Indi mengatakan bahwa permasalahan tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga semua pihak.

"Persoalan di masyarakat seperti ini sebenernya urusan siapa sih? Apakah pemerintah daerah atau dinsos, atau perangkat pemerintah kelurahan atau RT/RW yang kurang peduli, atau menurunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam membantu tetangga yang miskin atau memang sifat malas manusia yang tidak mau sengsara dalam mencari uang?" ucapnya.

Lebih lanjut, ibu satu anak tersebut menuturkan bahwa masalah ekploitasi pada anak perlu dituntaskan tidak hanya dengan penegakan regulasi, namun juga peningkatan kesadaran pada masyarakat.

"Hal ini sangat bertentangan dengan norma-norma sosial. Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa keringat saat bekerja lebih mulia daripada keringat terik matahari di tengah jalan (mengemis)," tuturnya.

Karena itu, dia berharap semua pihak dapat bersinergi untuk mengatasi permasalah sosial tersebut.

"Semoga ke depan ini banyak kawan-kawan yang akan membangun sinergi bersama kami dalam menyelesaikan persoalan masyarakat seperti ini," harapnya. (*)