TIMES JEMBER, JEMBER –

Bupati Jember Muhammad Fawait membuka desk pelayanan BP2MI yang ditempatkan PTPSP Jember, Senin (1/9/2025).

Fawait mengatakan, dengan adanya posko pelayanan tersebut, calon pekerja migran asal Jember tidak perlu repot mendatangi kabupaten lain untuk mengurus administrasi.

"Bagi para calon PMI (pekerja migran Indonesia) tidak perlu jauh-jauh lagi ke Surabaya, Malang, Banyuwangi. Cukup bisa di Jember. Dan sementara ini, sebelum nanti kantor PMI-nya selesai terkait masalah administrasi dan lain sebagainya," kata Fawait.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ddn Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, total layanan penempatan pekerja migran asal Jawa Timur mencapai 79.339 orang, naik dari 78.594 orang pada tahun 2023, dan 51.337 orang pada tahun 2022.

Fawait menegaskan bahwa untuk sementara seluruh warga Jember yang ingin mengurus soal administrasi untuk menjadi PMI ke luar negeri bisa datang ke dinas PTSP Jember.

"Ini bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Jember dan komitmen oleh Presiden Prabowo bahwa kami harus mempermudah para calon-calon PMI untuk mengurus prosedur," tegasnya.

Dia juga mengatakan, masih banyak warga yang memilih menjadi pekerja migran secara ilegal lantaran kurangnya pengetahuan mengenai prosedur yang benar.

Kabupaten Jember sendiri menjadi penyumbang terbesar pekerja migran selama tiga tahun berturut-turut.

Di tahun 2022 tercatat ada 6.346 orang dari Jember, naik menjadi 6.557 orang pada 2023, dan kembali meningkat ke angka 10.879 orang pada 2024.

Oleh karena itu, Fawait mengatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan peraturan daerah (perda) mengenai perlindungan terhadap pekerja migran.

"Insyaallah ini akan menjadi perda, menunggu cantolan undang-undang yang hari ini sedang direvisi," imbuhnya. (*)