TIMES JEMBER, JEMBER –
Pemerintah Kelurahan Kranjingan menunjukkan perhatian serius terhadap pemenuhan hak pendidikan warganya melalui program strategis pemerintah pusat.
Lurah Kranjingan, Ica Ghea Hernawati bersama jajaran perangkat kelurahan, melaksanakan kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 6 Jember.
Kunjungan ini merupakan implementasi nyata dari komitmen pemerintah kelurahan untuk memonitor dan memastikan setiap anak di wilayah Kranjingan mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Sekolah Rakyat Terintegrasi merupakan program nasional unggulan yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya terobosan untuk memperluas jangkauan dan pemerataan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi kurang mampu atau memiliki keterbatasan akses geografis.
Di Kabupaten Jember, Sekolah Rakyat Terintegrasi 6 beroperasi di lokasi strategis, yakni di Jalan dr. Soebandi Nomor 29, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang.
Sekolah ini menjadi harapan baru bagi ratusan anak yang sebelumnya putus sekolah atau kesulitan bersekolah di institusi formal reguler.
Dalam kunjungannya, Ica memfokuskan perhatian pada siswa yang berasal dari wilayahnya.
Ia mendapati bahwa empat anak yang berdomisili di Kelurahan Kranjingan terdaftar aktif sebagai siswa di Sekolah Rakyat tersebut.
Sayangnya, saat kunjungan berlangsung, hanya dua anak yang berkesempatan ditemui secara langsung.
Menurut keterangan dari Fara Anindita, salah satu Guru Pendamping di Sekolah Rakyat 6, dua siswa lainnya tidak dapat hadir karena sedang menderita sakit cacar air.
"Sesuai prosedur kesehatan sekolah, kami mewajibkan siswa yang sakit menular untuk beristirahat di rumah hingga sembuh total. Hal ini kami lakukan sebagai upaya pencegahan penularan penyakit kepada siswa-siswa yang lain," jelas Fara.
Dua siswa yang berinteraksi langsung dengan Ica adalah Aisyah dan Muhammad Rizki Ibrahim.
Keduanya menyambut hangat kehadiran rombongan kelurahan dan tampak antusias berbagi kisah mengenai pengalaman belajar mereka.
Aisyah, dengan senyum cerah, mengungkapkan bahwa ia merasa sangat nyaman dan betah mengikuti setiap sesi pembelajaran.
Ia secara spesifik mengapresiasi fasilitas sekolah,
"Sekolah ini punya tempat wudu dan musala yang bersih, jadi saya dan teman-teman bisa salat dengan baik di sini," ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Rizki Ibrahim, yang dikenal periang di kelasnya, menyampaikan kegembiraannya.
"Saya senang sekali bisa sekolah lagi, belajarnya seru, dan sekarang saya punya banyak teman baru. Kami sering diajak bermain sambil belajar oleh guru," tutur Rizki penuh semangat.
Menanggapi cerita para siswa, Ica menyampaikan apresiasi tinggi atas keberadaan Sekolah Rakyat ini.
Ia menilai program ini merupakan solusi inklusif yang efektif dalam menutup kesenjangan pendidikan.
“Sekolah Rakyat Terintegrasi adalah jembatan harapan bagi anak-anak yang sebelumnya terpaksa berhenti sekolah atau terkendala biaya. Dengan adanya program ini, kami berharap anak-anak dari Kranjingan, yang merupakan aset masa depan, dapat belajar kembali, menggapai ijazah, dan mengejar cita-cita mereka,” tegas Ica.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa Pemerintah Kelurahan Kranjingan siap bersinergi penuh dengan pihak sekolah dan instansi terkait.
"Kami berkomitmen untuk terus memonitor dan memberikan dukungan logistik maupun moral, demi memastikan bahwa kebutuhan pendidikan dasar setiap warga kami benar-benar terpenuhi, mulai dari akses transportasi hingga kebutuhan alat tulis. Pendidikan yang layak dan merata adalah hak fundamental yang harus kami perjuangkan," pungkasnya.
Kunjungan ini menegaskan kembali bahwa Pemerintah Kelurahan Kranjingan tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia melalui dukungan penuh terhadap program-program pendidikan yang berdampak langsung bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. (*)
| Pewarta | : M Abdul Basid |
| Editor | : Dody Bayu Prasetyo |