TIMES JEMBER, JEMBER –

Kasus viral Nenek Siamah, warga lanjut usia asal Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, yang sempat dijemput dan dirawat oleh relawan Griya Lansia Malang, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Jember.

Insiden ini dinilai mencerminkan lemahnya pengawasan sosial di tingkat desa.

Setelah kabar tersebut mencuat, Dinas Sosial (Dinsos) Jember segera bergerak menjemput kembali Nenek Siamah untuk mendapatkan perawatan di fasilitas sosial setempat.

Kepala Dinsos Jember Akhmad Helmi Luqman membenarkan peristiwa itu dan menyayangkan kurangnya koordinasi di lapangan.

“Benar, nenek Siamah sempat dijemput relawan Griya Lansia Malang pada Rabu kemarin. Namun pagi tadi sudah kami bawa pulang ke Jember agar dirawat di wilayah setempat,” kata Helmi, Sabtu (8/11/2025).

Helmi menuturkan, pihaknya tidak pernah menerima laporan dari warga maupun perangkat desa terkait keberadaan lansia tersebut.

Ia menilai hal ini sebagai bentuk kelalaian dalam sistem pelaporan sosial di tingkat bawah.

“Dinas Sosial tidak mendapat laporan sama sekali. Ini menunjukkan adanya kelalaian sehingga kami tidak mengetahui kondisi lansia tersebut,” ujarnya.

Agar kejadian serupa tidak terulang, Helmi menginstruksikan seluruh perangkat wilayah untuk meningkatkan kepekaan terhadap kondisi sosial di lingkungannya.

“Kami mengimbau RT, RW, dan kepala desa wajib peka terhadap kondisi sosial warganya. Jika ada warga yang membutuhkan penanganan sosial, segera laporkan kepada kami agar bisa ditindaklanjuti. Jangan sampai kasus seperti Nenek Siamah terulang,” tegasnya.

Saat ini, Nenek Siamah telah dipindahkan ke UPT PTSD Jawa Timur di Kecamatan Puger untuk mendapatkan perawatan dan pendampingan yang lebih layak. (*)