TIMES JEMBER, MALANG – Komunitas ambulans yang ada di Malang Raya meramaikan acara gathering yang diselenggarakan di Naiki Café pada Kamis (27/2/2025) pukul 09.00-14.00 WIB.
Acara ini dibuka dengan jargon 'Salam Satu Jiwa', ciri khas salam di wilayah Malang. dilanjutkan materi pertama yakni penjelasan oleh Kartini selaku Marketing RS Hermina yang menjelaskan fasilitas dan layanan di RS Hermina Malang.
Yang tidak kalah menarik yaitu pemaparan materi oleh dr Adika dari RS Hermina yang membawakan tema presentasi kesehatan jantung, mulai dari gejala awal dan cara penangann yang tepat.
Juga ada penjelasan mengenai Aplikasi Detak C, sebuah aplikasi layanan yang mempermudah masyarakat untuk mengenal gejala dan indikasi serangan jantung. Aplikasi ini tingkat akurasinya 90 persen dan sudah menjalani tes sehingga masyarakat pun tak perlu ragu menggunakan aplikasi ini.
Praktik pertolongan pasien menjadi salah satu agenda dalam acara gathering (FOTO: Afriza Fadhila/TIMES Indonesia)
"Tapi sayangnya untuk saat ini aplikasi tersebut masih hanya bisa didownload di PlayStore, belum di AppStore, karena mayoritas orang Indonesia masih pake Android,” ujar dr Adika.
Selain diskusi, dalam acara ini juga digelar berbagai pelatihan dan simulasi situasi darurat. Hal ini guna mengasah keterampilan para petugas ambulans dalam merespons kondisi kritis.
Para peserta juga diberi kesempatan berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam memberikan layanan darurat, baik dalam hal infrastruktur, komunikasi maupun kendala lain.
Keiatan kemudian dilanjutkan pemaparan materi oleh Mohammad Isrofi, Kanit Satlantas Polresta Malang Kota yang menjelaskan prosedur dan alur dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan, tata tertib berkendara di jalan, penggunaan lampu strobo hingga jalan yang tidak semestinya dilalui.
Terakhir ada pemaparan tentang alur proses pengaduan masyarakat apabila menjumpai laka lantas dan juga cara koordinasi para anggota Polri menuju TKP dan alat yang dibawa.
Terkait kecelakaan, menurut kendala yang biasanya terjadi pasien itu biasanya melalukan jalan damai dan tidak mau melapor ke kepolisian dalam arti kurangnya pengetahuan masyarakat.
Sementara Dwi Anto Pribadi selaku panitia acara, memaparkan tujuan dari diselenggarakannya gathering ini.
Foto bersama para peserta gathering usai acara (FOTO: Afriza Fadhila/TIMES Indonesia)
"Tujuan diselenggarakannya acara ini sendiri adalah untuk menguatkan kordinasi antar sesama ambulans dan menghilangakan rasa malu untuk melemparkan pelayanan, terutama batasan relawan dalam penanganan TKP laka dan pasien emergency yang bisa ditangani,” ujarnya.
Acara ditutup dengan foto bersama dan makan siang bareng para peserta gathering.
Gathering ini diharapkan menjadi titik awal dari berbagai kegiatan kolaboratif yang lebih intens. Tujuannya agar masyarakat Malang Raya dapat merasakan manfaat langsung dari sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih responsif terhadap situasi darurat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gathering Ambulans Malang Raya: Perkuat Sinergi untuk Komunikasi dan Koordinasi Solid
Pewarta | : Afriza Fadhila (Magang MBKM) |
Editor | : Ronny Wicaksono |