https://jember.times.co.id/
Kopi TIMES

Menulis Sejak Dini Pondasi Membangun Literasi

Selasa, 08 Oktober 2024 - 11:34
Menulis Sejak Dini Pondasi Membangun Literasi Anik Sajawi, Alumnus Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (Khas) Jember

TIMES JEMBER, JEMBER – Saya menyadari pentingnya menulis sejak dini setelah mengenalnya di bangku perkuliahan di UIN Khas Jember. Namun tidak sedikit literasi yang dibangun era saat ini memiliki banyak tantangan sehingga perlu dilakukan upaya keseriusan agar bisa lebih baik untuk generasi emas Indonesia di masa mendatang.

Sebab generasi emas Indonesia akan menjadi masa depan bangsa yang cerah, ini perlu disiapkan dengan bekal literasi yang kuat. Literasi, kemampuan membaca dan menulis, merupakan dasar penting dalam perkembangan intelektual, kreativitas, dan pemahaman dunia. Namun, dalam era digital saat ini, tantangan baru muncul dalam membangun literasi yang solid untuk generasi mendatang.

Pengembangan Kemampuan Berpikir melalui Menulis adalah cara untuk merangsang pemikiran kritis. Dengan mengekspresikan ide dan gagasan dalam tulisan, anak-anak belajar untuk merumuskan argumen, mengembangkan kerangka berpikir, dan menyusun kata-kata dengan bijak.

Ini akan berimplikasi pada kemampuan berkomunikasi dimana kemampuan berbicara adalah hal penting, tetapi kemampuan menulis juga sama berharganya. Menulis membantu anak-anak mengorganisasi pikiran mereka, mengungkapkan diri dengan jelas, dan menjadi komunikator yang lebih baik.

Membangun Cakap Literasi di Dunia Digital

Tentu kreativitas dan Imajinasi juga akan terbangun karena menulis menjadi jendela ke dunia imajinasi. Anak-anak yang menulis sejak dini diberi kesempatan untuk merancang cerita, menciptakan karakter, dan menjelajahi dunia imajinatif mereka sendiri.

Pun di era digital, menulis juga mencakup literasi digital, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dan berpartisipasi dalam dunia online. Anak-anak perlu memahami etika online, keamanan digital, dan kemampuan menilai kebenaran informasi.

Berbagai tantangan dalam Membangun Literasi di Era Digital bisa jadi ancaman dan peluang. Anak-anak kadang cenderung terganggu oleh perangkat teknologi dan media sosial. Mereka perlu belajar mengelola waktu dan fokus mereka untuk menulis.

Namun tidak dinafikan jika informasi yang berlimpah, anak-anak harus mampu memilah informasi di era internet. Kemampuan kritis untuk menilai keaslian informasi sangat penting. Pun Pendidik dan orang tua memiliki peran kunci dalam membantu anak-anak menumbuhkan minat dalam menulis. Mereka perlu memberikan panduan, bimbingan, dan dukungan.

Upaya Keseriusan untuk Membangun Literasi yang kuat bisa dikenalkan sejak dini. bisa dengan  menjadikan menulis sebagai kebiasaan. Penting untuk menumbuhkan kebiasaan menulis sejak dini sehingga orang tua bisa mengenalkan jurnal pribadi, tulisan cerita pendek ataupun blog. 

Mendorong Diskusi dan Refleksi Diri

Selain itu anak juga perlu dilatih tentang  pendidikan literasi digital, Anak-anak perlu dipersenjatai dengan pemahaman tentang literasi digital, termasuk literasi media dan pemahaman etika online. Serta menggabungkan teknologi dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran menulis dapat meningkatkan minat anak-anak. Ini bisa melalui pembuatan blog, penulisan online, atau eksplorasi e-book.

Cara lain dengan mendorong diskusi dan refleksi, sebab berbicara dan merenungkan apa yang telah ditulis adalah bagian penting dari pengembangan literasi. Diskusi dan refleksi membantu anak-anak memahami dan menghargai proses menulis.

Sebab dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, menulis tidak pernah kehilangan relevansinya. Sebaliknya, kemampuan menulis berkembang menjadi kemampuan multiguna yang mencakup berbagai medium.

Tentu dengan upaya serius dalam membangun literasi, kita dapat mempersiapkan generasi emas Indonesia untuk menjadi komunikator yang kuat, kritis, dan kreatif dalam menghadapi tantangan masa depan.

Sebab pendidikan menjadi kunci keberhasilan individu dan kemajuan suatu bangsa. Pada konteks Indonesia saat ini membangun literasi sejak dini adalah salah satu terobosan paling penting yang dapat membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan.  

Sebut saja pendidikan literasi harus diberikan status prioritas di semua tingkatan pendidikan, termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program literasi harus menjadi inti dari kurikulum nasional dengan mengenalkan berbagai hal mengenai dunia kepenulisan.

Tenaga Pendidik yang Punya Modal Literasi

Pendidik juga harus mendapatkan pelatihan khusus dalam mengajar literasi. Mereka harus memahami strategi mengajar membaca, menulis, dan berbicara efektif. Mengingat mengajar literasi dalam bahasa ibu atau bahasa lokal akan membantu siswa dalam pemahaman yang lebih baik. Ini adalah terobosan penting untuk mendorong pemahaman mendalam.

Selain literasi tradisional, seperti membaca dan menulis, literasi dalam era modern juga mencakup literasi media, literasi digital, dan literasi visual. Terobosan ini mempersiapkan siswa menghadapi dunia digital yang sudah saya singgung di atas.

Pun sekolah harus bekerja sama dengan keluarga dalam membangun literasi sejak dini. Ini melibatkan orang tua dalam mendukung anak-anak mereka dalam membaca dan menulis di rumah.    Membangun perpustakaan di sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil, serta memberikan akses ke buku dan materi literasi yang beragam adalah langkah penting.

Melalui program-program seperti klub buku, festival literasi, dan kampanye membaca, siswa harus didorong untuk menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan. Memanfaatkan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran literasi, dapat meningkatkan minat siswa dalam membaca dan menulis. Ini adalah terobosan modern yang penting. 

Sinergitas Antara Pemangku Kebijakan 

Pemerintah harus mengembangkan indikator literasi yang dapat diukur secara berkala untuk mengevaluasi keberhasilan program-program literasi. Ini akan memungkinkan perbaikan berkelanjutan. Kerja sama antara pemerintah, sekolah, perguruan tinggi, perpustakaan, dan lembaga swadaya masyarakat adalah kunci keberhasilan. Mereka harus bekerjasama untuk membangun ekosistem literasi yang kuat.

Penting juga untuk mengenalkan literasi keuangan sejak dini, sehingga siswa dapat memahami pentingnya pengelolaan keuangan pribadi. Mengingat dengan menerapkan terobosan ini, Indonesia dapat menciptakan masyarakat yang lebih melek literasi, berpikir kritis, dan kreatif. Ini adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah dan berpendidikan.

Pada akhirnya, menulis sejak dini bukan hanya tentang menghasilkan kata-kata di atas kertas atau layar. Ini adalah tentang memberdayakan anak-anak dengan alat yang kuat untuk meraih potensi mereka, mendefinisikan pandangan dunia mereka, dan menjadi pemimpin yang akan membawa Indonesia ke masa depan yang cerah.

***

*) Oleh : Anik Sajawi, Alumnus Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq (Khas) Jember.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jember just now

Welcome to TIMES Jember

TIMES Jember is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.