https://jember.times.co.id/
Opini

Nasehat Gus Dur untuk Para Guru

Selasa, 25 November 2025 - 18:17
Nasehat Gus Dur untuk Para Guru Agus Zainal Abidin, Pendidik di YPI Ad-dasuqi dan FEBI UIN KHAS Jember.

TIMES JEMBER, JEMBER – Dewasa ini kekerasan di dunia pendidikan banyak berseliweran di media sosial, bahkan dalam beberapa kasus murid melaporkan guru akibat perbuatan yang dinilai terlalu represif bukanlah menjadi hal yang tabu, kondisi ini sangat disayangkan, dan mengharuskan kementerian pendidikan menerapkan kurikulum berbasis cinta untuk mencegah perbuatan tersebut kembali terulang. 

Kodisi tersebut tidak bisa menyalahkan sepenuhnya prilaku siswa yang cenderung nakal dan juga terlalu skeptis jika menyalahkan guru, maka disini gusdur dalam kesempatannya memberi nasehat kepada mereka para guru.

Dalam sebuah kesempatan gus dur yang pada saat itu masih menjabat sebagai presiden ke 4 RI pernah menyampaikan semboyan guru harus tetap "digugu dan ditiru", jangan sampai seorang guru berubah menjadi "wagu (kaku) dan saru (tidak sopan)". 

Pesan tersebut bukanlah semboyan semata, melainkan respon dalam mewujudkan sebuah sistem pendidikan yang tidak hanya menjadi lembaga penerbit ijazah tetapi juga menerbitkan manusia yang siap menghadapi tantangan dan melanjutkan estafet kepemimpinan di masa yang akan datang.

Respon gus dur tersebut tidak lepas dari berbedanya model pendidikan dan pengajaran yang dewasa ini mengalami perubahan, mulai dari cara mendidik dan posisi guru di lingkungan pendidikan. 

Semboyan guru yang harusnya dapat digugu dan ditiru jangan sampai berubah menjadi "wagu dan saru" artinya guru harus memposisikan diri sebagai orang tua, layaknya orang tua jika muridnya salah dan nakal itu sudah wajar adanya, tetapi respon guru bagaimana itu persoalannya.

Guru lawas biasa mengelola konflik siswa dengan sangat elegan, mereka seringkali membercandai prilaku siswa yang cenderung salah dan nakal dengan nasehat-nasehat yang sarat dengan candaan dan penuh keriangan.

Gusdur mengisahkan bahwa ketika ia menjadi guru di salah satu pesantren kenamaan di jawa timur ia menadapati salah satu muridnya yang ketahuan mencolong, tentu prilaku ini tidak dapat dibenarkan dan harus direspon dengan tanggap dan tepat sasaran, sehingga ia melapor kejadian tersebut kepada salah satu kiyai, tetapi apa respon kiyai tersebut? 

Bukan menghukum dan menasahati langsung malah ia merespon laporan tersebut dan berucap "saya sudah tau kelakuannya sejak ia dititipkan oleh orang tuanya sebelum kamu mendapatinya nyolong, justru karena ia nakal itu lah ia disekolahkan dan tugas guru wajib mencontohkan yang baik-baik kepadanya".

Disinilah perbedaan guru lama dan guru sekarang, banyak guru muda yang akhir ini cenderung reaksioner dan sehingga terkesan kaku dalam mendidik, karena kekauan itulah yang akan menyebabkan prilaku guru menjadi inmoral, tentu guru model ini yang tidak baik untuk digugu dan ditiru. 

Lebih-lebih hari ini para murid yang notabenenya merupakan gen z dan alpa yang acapkali mencontoh prilaku karakter yang di idolakannya, maka guru hari ini wajib menjadi idola bagi para muridnya agar mereka dapat menanamkan nilai dalam prilakunya. (*)

***

*) Oleh : Agus Zainal Abidin, Pendidik di YPI Ad-dasuqi dan FEBI UIN KHAS Jember.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia  untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jember just now

Welcome to TIMES Jember

TIMES Jember is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.