https://jember.times.co.id/
Berita

Donald Trump Mulai Susun Kabinet, Elon Musk Calon Menteri

Rabu, 13 November 2024 - 14:16
Donald Trump Mulai Susun Kabinet, Elon Musk Calon Menteri Elon Musk (kanan) sangat mendukung kampanye pemilu Trump (FOTO: Al Jazeera/Reuters)

TIMES JEMBER, JAKARTADonald Trump, pemenang pemilihan Presiden ke-47 Amerika Serikat, mulai merengkuh orang-orang terdekatnya untuk menduduki kabinetnya, diantaranya ada Elon Musk yang ditunjuk untuk Kementerian "Efisiensi Pemerintahan" bersama pengusaha Vivek Ramaswamy.

Donald Trump menunjuk Elon Musk karena sangat mendukung kampanye pemilunya.

Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang penunjukan Elon Musk dan Ramaswamy.

"Bersama-sama, kedua orang Amerika yang luar biasa ini akan membuka jalan bagi pemerintahan saya untuk membongkar birokrasi pemerintah, mengurangi prosedur peraturan yang berlebihan, mengurangi pengeluaran yang boros, dan merestrukturisasi lembaga-lembaga federal yang merupakan penting bagi gerakan Save America," katanya seperti dilansir Al Jazeera.

Donald Trump juga terus memilih pejabat untuk perjalanan pemerintahannya berikutnya, dengan menunjuk orang-orang terdekatnya untuk menduduki posisi-posisi penting.

Selain mengumumkan memilih Elon Musk yang CEO Tesla dan SpaceX itu, ia juga mengumumkan penunjukan Kementerian Pertahanan, Keamanan Dalam Negeri, Intelijen, dan Keamanan Nasional, Utusan Timur Tengah, serta Duta Besar Washington untuk Israel.

Pengumumannya itu dilakukan sebelum pertemuan dengan Presiden Joe Biden yang dijadwalkan hari Rabu ini di Washington.

Donald Trump juga menunjuknmantan Gubernur Arkansas, Mike Huckabee sebagai duta besar untuk Israel. 

Trump menggambarkannya sebagai orang yang "sangat mencintai Israel" dan akan berupaya mencapai perdamaian di Timur Tengah.

Selain itu Trump juga mengumumkan pencalonan Pete Hegseth, mantan perwira Garda Nasional AS dan presenter Fox News, untuk menduduki posisi Menteri Pertahanan pada pemerintahannya.

Hegseth adalah seorang veteran pernah bertugas di Irak dan Afghanistan, tapi gagal ketika mencalonkan diri dalam pemilihan Senat di Minnesota pada tahun 2012 sebelum bergabung dengan Fox News.

Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan, dengan kepemimpinan Pete, musuh-musuh Amerika akan memperhatikan. "Militer kita akan menjadi hebat lagi, dan Amerika tidak akan pernah mundur," ujarnya.

Trump juga menunjuk Gubernur South Dakota, Kristi Noem untuk menduduki Departemen Keamanan Dalam Negeri, sebuah posisi penting yang terkait langsung dengan kebijakan imigrasi garis keras Partai Republik.

Trump mencatat dalam sebuah pernyataan bahwa Nome sangat kuat dalam keamanan perbatasan.

"Dia adalah gubernur pertama yang mengirim tentara Garda Nasional untuk membantu Texas menghadapi krisis perbatasan Biden, dan total mereka dikirim sebanyak 8 kali," katanya.

Presiden terpilih AS ini juga menunjuk John Ratcliffe untuk mengepalai Badan Intelijen Pusat (CIA).

Trump menyatakan bahwa John Ratcliffe akan menjadi pejuang yang berani dalam membela hak-hak konstitusional seluruh warga Amerika, dan akan menjamin tingkat keamanan dan perdamaian nasional tertinggi melalui kekuatan.

Selain itu, Trump juga mengumumkan memilih investor real estate dan donor kampanyenya, Steven Witkoff  menjadi utusan khusus untuk Timur Tengah.

Senator Berpengaruh

Setelah menunjuk tiga rekan dekatnya di PBB, lingkungan hidup dan imigrasi, presiden terpilih itu diperkirakan juga akan mengumumkan penunjukan Senator Florida yang berpengaruh, Marco Rubio, sebagai Menteri Luar Negeri.

Rubio, 53, dikenal karena pendekatan garis kerasnya terhadap Tiongkok dan yang menyerukan pengetatan sanksi AS terhadap Iran.

Dia sebelumnya menjabat sebagai salah satu ketua Komite Intelijen Senat.

Michael Waltz, yang dianggap elang, perwakilan dari Florida dan mantan anggota Pasukan Khusus, dipilih sebagai Penasihat Keamanan Nasional, salah satu posisi utama di Gedung Putih

Rubio dan Waltz akan menjadi salah satu arsitek kebijakan luar negeri AS pada masa jabatan kedua Trump nanti, dan yang berjanji selama kampanyenya untuk mengakhiri perang di Ukraina dan Timur Tengah serta menghindari keterlibatan baru militer AS dalam konflik bersenjata.

Donald Trump kemungkinan besar akan menikmati kekuasaan penuh di Washington karena partainya meraih mayoritas di Senat dan diperkirakan mendominasi DPR, berdasarkan proses penghitungan suara yang masih berlangsung.

Mike Johnson dari Partai Republik, yang akan mempertahankan posisinya sebagai Ketua DPR, kecuali ada kejutan besar mengatakan, "Ini adalah pagi yang indah di Washington. Ini adalah hari baru bagi Amerika."

Sedangkan Kepemimpinan Senat akan menjadi subyek pemilihan tertutup di kalangan Partai Republik.

Kamis lalu, Donald Trump, 78, membuat janji besar pertamanya dengan memilih  Susie Wiles sebagai kepala staf Gedung Putih.

Wiles adalah arsitek kampanye pemilihannya, yang membuatnya memperoleh dukungan dari 312 suara electoral college, dibandingkan dengan 226 suara untuk Kamala Harris. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jember just now

Welcome to TIMES Jember

TIMES Jember is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.