TIMES JEMBER, JEMBER –

Para guru ngaji di Kelurahan Kranjingan, Kabupaten Jember menyambut baik program pemberian insentif bagi guru ngaji dari Pemkab Jember.

Insentif ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, sebab selama ini dapat gaji, meskipun jumlahnya seikhlasnya dan tantangan bagi para pengajar agama.

​Muhammad Ansori, seorang guru ngaji yang mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Nailul Ifa' di Lingkungan Keramat 3, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari. telah berdedikasi sejak tahun 2015.

Dengan jumlah sekitar 80 santri yang diajar oleh enam ustad/ustadzah, beliau mengungkapkan bahwa selama ini gaji atau honor yang didapat sifatnya seikhlasnya, yang beliau ibaratkan sebagai uang bensin, dan diberikan per bulan.​

Saat ditanya mengenai bantuan insentif dari pemerintah, Ansori menyatakan bahwa bantuan tersebut akan langsung digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya.​

"Ya kalau sehari-hari ya (seikhlasnya) cuma ya apa namanya itu, kami pasrah sajalah kalau soal itu," ujar Ansori, yang saat ini berusia 30 tahun.

​Menanggapi program tersebut, Ansori menyampaikan harapannya kepada Bupati Jember agar ke depan para guru ngaji tidak lagi direpotkan dengan proses administrasinya.

​"Ya semoga ke depan itu untuk semua guru ngaji tidak tambah ribet saja," katanya.

​Lebih lanjut, mengenai rencana penyerahan insentif yang kabarnya akan diantarkan langsung ke rumah para guru ngaji pada tahun depan, Ansori memberikan tanggapan positif.

​"Ya itu lebih baik kalau seperti itu," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa jika terus-menerus harus mengambil insentif, dikhawatirkan akan menimbulkan kesan yang kurang sopan.​

Program insentif guru ngaji merupakan salah satu bentuk komitmen Pemkab Jember dalam mengapresiasi dan memberdayakan para pendidik agama, yang dianggap sebagai garda terdepan dalam membina generasi muda Qur'ani dan menjaga nilai-nilai keislaman. (*)