TIMES JEMBER, JEMBER – Pemkab Jember menyatakan siap bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan UMKM. Terlebih, jumlah UMKM yang ada di Jember disebut sebagai yang terbesar di Jawa Timur.

Sebagai realisasinya, Hendy juga meminta para pelaku UKM untuk membuat deskripsi lengkap mengenai produknya, sehingga Pemkab Jember bisa membantu pemasarannya. 

Bupati Jember Hendy Siswanto. (Foto: Humaa Pemkab Jember for TIMES Indonesia)

“Dengan kekuatan penduduk Jember yang 2,6 juta jiwa ini, kenapa tidak kita pasarkan saja dulu di Jember, diproduksi oleh orang Jember dan dibeli kita dulu warga Jember," papar Hendy saat memberikan sambutan dalam acara yang digelar organisasi UKM IKM Nusantara Cabang Jember, beberapa waktu lalu.

Selain itu, Hendy juga menyampaikan ke depannya akan membuat Peraturan Bupati (Perbup) terkait pengembangan produk lokal Jember.

Pemkab akan memberi tempat khusus sebagai ikon jember kepada UKM IKM Nusantara Jember agar produk-produknya bisa lebih di kenal secara nasional bahkan internasional.

"Wes wayahe (sudah saatnya) UMKM naik kelas," tegas Hendy. 

Dalam kesempatan tersebut, organisasi UKM IKM Nusantara menggandeng BPJS Ketenagakerjaan, guna bersinergi untuk menguatkan data base UKM dan meningkatkan perekonomian lokal Jember. 

Kedua belah pihak bersinergi untuk meningkatkan kepesertaan badan penjamin sosial tersebut.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jember R. Edy Suryono dengan Ketua UKM-IKM Nusantara Cabang Jember Rendra Wirawan, dan disaksikan langsung oleh Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto pada Jumat malam (16/4/2021).

“BPJS Ketenagakerjaan ini penting dimiliki oleh para pelaku UKM-IKM. Ke depan, kami akan mewajibkan seluruh pegawai formal maupun nonformal hingga ke tingkat RT, RW menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ucap Bupati Hendy.

Hal tersebut diapresiasi Kepala BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Jember Edy.

"Ini Bupatinya UKM Jember. Dengan dukungan bupati, maka semakin luas lagi dan meningkat lagi kepesertaan BPJAMSOSTEK dalam menjamin kepastian bagi para pekerja dan para pengusaha di Kabupaten Jember," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut Edy juga menyampaiakan pihaknya akan selalu mendukung pengembangan UKM.

Sebab, berdasarkan UU dan peraturannya akan selalu melayani masyarakat khususnya yang berkaitan tenaga kerja.  

"Dengan jumlah data UKM terbesar di Jawa Timur, maka ke depan perlu pendataan data UKM yang lebih rinci sehingga, kinerja UKM akan mampu terukur dalam pelaksanaanya," jelasnya.

Pada saat yang sama Rendra Wirawan, Ketua UKM IKM Nusantara Jember optimis bahwa dengan diadakannya gelaran tersebut merupakan peluang yang sangat besar untuk kembali memulihkan keadaan yang sempat digerogoti oleh pandemi Covid-19, terutama dalam sektor perekonomian.

Berdasarkan survei BPS Jawa Timur 2018, jumlah UKM di Jember 647.416 dan menjadi kota UKM terbesar nomor satu di Jawa Timur.

"Kita harus bisa membangun mindset atau pola pikir masyarakat Jember untuk lebih progresif dan dinamis dalam membangun perekonomian UMKM di era pandemi sekarang. UKM Jember harus bisa memaksimalkan wadah ini, apalagi mendapat dukungan penuh dari Bupati Jember dan BPJS ketenagakerjaan, sehingga dengan kolaborasi ini muncul probabilitas bahwa UKM Jember akan lebih baik lagi," pungkas Rendra. 

Untuk diketahui, Pemkab Jember menyatakan siap bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan UMKM (*)