TIMES JEMBER, JEMBER – Harga sejumlah komoditas kebutuhan dapur rumah tangga di Pasar Tanjung, Jember, Jawa Timur, Senin (19/4/2021) terpantau cenderung stabil.

Komoditas yang dimaksud di antaranya bawang merah, bawang putih, dan cabai merah besar.

Salah satu pedagang di Pasar Tanjung, H. Sabianto mengatakan harga cabai merah besar super yang dia jual saat ini yakni Rp 50.000/kg, bawang merah Rp 30.000/kg, dan bawang putih eceran Rp 22.000/kg.

Nami alias Bu Sholeh, pedagang daging ayam di Pasar Tanjung yang lebih menikmati hasil dagangannya tiga hari sebelumnya. (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

"Bawang merah dan bawang putih harganya normal dibandingkan hari-hari kemarin," kata Sabianto kepada TIMES Indonesia.

Berbeda dengan cabai merah kecil atau cabai rawit merah. Harga komoditas tersebut hingga kini masih naik turun.

Sabianto menerangkan bahwa saat ini harga cabai merah kecil yakni Rp 35.000/kg. Harga tersebut lebih tinggi pada tiga hari sebelumnya, yakni Rp 25.000/kg.

Seperti yabg diketahui, beberapa pekan sebelumnya harganya sempat meroket, yakni Rp 60.000/kg bahkan lebih.

"Nanti malam diperkirakan akan naik lagi sebesar Rp 5.000," ungkapnya.

Dia mengaku tidak tahu persis penyebab dinamisnya harga cabai merah besar tersebut hingga kini.

"Kalau penyebabnya apa saya nggak tahu. Yang jelas saya pernah rugi banyak waktu beli harganya tinggi, besoknya saat dijual lagi harganya rendah," keluh pedagang yang setiap hari memasok cabai merah kecil sebanyak 20 kilogram itu.

Komoditas lain yang naik turun yakni daging ayam potong maupun daging ayam kampung.

Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Tanjung, Nami alias Bu Sholeh mengatakan bahwa harga daging ayam potong saat ini adalah Rp 35.000/kg, lebih murah dibandingkan hari sebelumnya yakni Rp 42.000/kg.

Sementara harga daging ayam kampung dijual seharga Rp 40.000/kg, pun lebih murah dibandingkan sebelumnya yakni Rp 55.000 - Rp 60.000/kg.

Turunnya harga jual itu sudah Nami rasakan sejak tiga hari lalu.

"Lebih enak kemarin," tutur Nami alias Bu Sholeh.

Nami mengungkapkan bahwa penyebab turunnya harga yakni sepinya pembeli daging ayam di Pasar Tanjung. "Mungkin orang-orang potong ayam sendiri dari pemasoknya," kiranya. (*)