TIMES JEMBER, MALANG – Mahasiswa asing dari 7 negara telah selesai mengerjakan Peoplepreneur Summer Project 2019 yang digelar oleh Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales atau AIESEC in Universitas Brawijaya.
Mereka kemudian mempresentasikan hasil karyanya pada acara Peoplepreneur Business Show, Sabtu (7/9/2019) di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.
Para mahasiswa ini, selama 5 minggu diminta untuk membantu UMKM yang sedang merintis. Seperti Batik Blimbing, Totebag Custom, Koperasi Usaha dan lain-lain. Tentu saja, permasalahan UMKM ini berbeda-beda, maka solusinya pun turut berbeda. Seperti dibuatkan model promosi yang fotogenic, pendekatan masyarakat, serta beberapa bentuk produk yang inovatif.
Dalam acara ini, para mahasiswa asing yang telah dibagi beberapa kelompok turut membagikan bisnis dalam lingkup kebudayaan mereka.
Contohnya adalah Cooper Wechkin. Mahasiswa asal Amerika Serikat ini mendapat tugas mengembangkan Batik Blimbing dengan mengubah model promosi yang basic web menjadi visual web yang fotogenic atau eye catching. Tidak hanya itu, Cooper juga mengembangkan pendekatan pada masyarakat agar proses pemasaran lebih mudah. "Batik Blimbing memiliki motif yang menarik dan indah, sangat disayangkan apabila tidak dikenal masyarakat," ucapnya.
"Sangat menarik melihat bagaimana bisnis tumbuh di Indonesia, budaya, serta perkembangannya sendiri yang berbeda dan tidak pernah ditemui di Amerika," imbuhnya.
Peoplepreneur Business Show sendiri adalah acara yang diselenggarakan oleh Association internationale des étudiants en sciences économiques et commerciales atau AIESEC in Universitas Brawijaya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas UMKM yang ada di Malang
Hadir dalam acara ini Andina Paramitha, Director a as Ngalup Coworking Space dan Yohanes Edward Widjonarko sebagai CEO & Co-Founder cicil.co.id
Faris Hizrian, ketua pelaksana acara mengatakan, kegiatan ini berfokus untuk membantu UMKM yang sedang berjuang atau merintis di Malang. Caranya, dengan memberikan konsultasi secara ekonomi dari mahasiswa yang diundang dari 7 negara asing yang berbeda, yakni Jerman, China, Kamboja, Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, dan Belgia.
AIESEC Universitas Brawijaya berharap acara ini mampu memotivasi UMKM untuk mengembangkan produk maupun improvisasi. “Kami juga berharap agar mahasiswa tidak takut memulai bisnis kecil dari sekarang,” tambah Fariz. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dorong UMKM Naik Kelas, AIESEC Universitas Brawijaya Gelar Peoplepreneur Summer Project 2019
Pewarta | : Widya Amalia |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |