TIMES JEMBER, MAKKAH – Kepala Daerah Kerja Bandara Abdillah menyerukan kepada jemaah haji Indonesia untuk memperhatikan barang bawaan mereka saat melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Dia menegaskan pentingnya untuk menghindari membawa barang-barang yang berbau mistis atau jimat.

"Kami meminta jemaah haji untuk tidak membawa jimat atau benda-benda mistis ke Arab Saudi," ujarnya dengan tegas, Jumat (10/5/2024).

Hal ini dilakukan karena pihak otoritas Arab Saudi melarang keras jemaah untuk membawa jimat dan benda-benda mistis karena dianggap sebagai bentuk syirik. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat mengakibatkan hukuman yang berat bagi jemaah.

Menurutnya, meskipun tahun-tahun sebelumnya tidak ada laporan jemaah yang membawa jimat, namun pihak Arab Saudi tetap menganggapnya sebagai barang terlarang.

"Tahun-tahun sebelumnya memang tidak ada jemaah yang ketahuan membawa jimat. Tapi, pihak Arab Saudi menganggapnya hal ini perlu disampaikan lagi," jelasnya.

Meskipun hingga saat ini belum ada laporan jemaah yang dihukum karena membawa jimat, namun pihaknya tetap mengimbau agar jemaah menghindari membawa barang-barang tersebut.

"Lebih baik kita hindari membawa barang-barang yang bisa menimbulkan masalah di sana," tambahnya.

Selain jimat, jemaah haji juga diingatkan untuk memperhatikan barang bawaan lainnya, seperti power bank yang harus dibawa di kabin, bukan di bagasi.

"Kami harap jemaah haji dapat mengikuti aturan yang berlaku di Arab Saudi agar ibadah haji berjalan lancar dan tanpa hambatan," ujarnya.

Seruan ini menjadi pengingat penting bagi para jemaah haji Indonesia agar memperhatikan aturan yang berlaku selama perjalanan mereka ke Arab Saudi pada tahun 2024.(*)