Berita

Keikutsertaan Vaksinasi Covid-19 di Jember Rendah, Bupati Imbau Masyarakat Tidak Takut Disuntik

Senin, 21 Juni 2021 - 19:45
Keikutsertaan Vaksinasi Covid-19 di Jember Rendah, Bupati Imbau Masyarakat Tidak Takut Disuntik Bupati Jember Hendy Siswanto. (Foto: Arip Ripaldi/TIMES Indonesia)

TIMES JEMBER, JEMBER – Bupati Jember Hendy Siswanto mengimbau masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.

Hendy menerangkan bahwa sejak dilaksanakan beberapa bulan lalu, program vaksinasi Covid-19 tahap pertama dan kedua di Kabupaten Jember telah diikuti banyak peserta, yakni dari kalangan SDM kesehatan, petugas publik, dan lanjut usia (lansia).

"Vaksinasi Covid-19 di Jember sudah cukup banyak (diikuti peserta), sudah 52% di tahap pertama. Namun, di tahap kedua ini yang masih kecil, hanya 28%," ungkap Hendy usai gelaran Rapat Koordinasi (Rakor) Intensitas Pemberlakuan Pembatasan di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin (21/6/2021).

Berdasarkan data terbaru program vaksinasi Covid-19 di Jember yang diakses melalui Dashboard Si Satu Data KPCPEN (Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), total sasaran vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Jember hingga 16 Juni 2021 mencapai 230.078 orang.

Yakni terdiri dari sasaran SDM kesehatan sebanyak 7.067 orang, sasaran petugas publik 105.654 orang, dan sasaran lansia 117.357 orang.

Secara keseluruhan dari total sasaran, vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Jember baru diikuti sebanyak 113.207 orang atau 49,20 persen.

Sedangkan vaksinasi tahap kedua baru diikuti 59.137 orang atau 25,70 persen.

Menurutnya, masih rendahnya keikutsertaan masyarakat dalam program vaksinasi Covid-19 khususnya pada tahap kedua karena masih banyak yang enggan dengan berbagai alasan.

Salah satunya yakni malas datang ke lokasi vaksinasi.

Karena itu, untuk meningkatkan keikutsertaan, pihaknya akan membuka vaksinasi secara Drive Thru dan akan segera membuka gerai-gerai untuk memudahkan masyarakat. 

Dia juga mengatakan, untuk ikut vaksinasi Covid-19 masyarakat dapat cukup datang ke Puskesmas.

"Datang ke Puskesmas sewaktu-waktu langsung vaksin bisa, datang aja vaksin ngak usah nunggu-nunggu. Kalau sebulan yang lalu memang harus daftar dulu karena vaksinnya memang tidak ada, kalau sekarang ada," lanjutnya. 

Alasan lainnya yakni banyak masyarakat yang takut jarum suntik.

"Kebanyakan orang yang nggak datang itu takut disuntik, maka dari itu ayo saya minta bantuan untuk mensosialisasikan bahwa vaksin ini menyehatkan," ucap dia.

"Salah satu contoh, di Silo, itu camat sana menutup pasar lalu divaksin di situ, itu masih aja ada yang lompat pagar karena takut vaksin," ucap Hendy sambil tersenyum. 

Dia menyatakan, seseorang yang telah mendapatkan vaksin bukan berarti kebal dari Covid-19.

"Vaksinasi Covid-19 memang tidak bisa 100% menyelamatkan. Namun, tetap harus vaksin. Tanpa divaksin justru lebih bahaya lagi. Kalau tidak pernah divaksin nanti tidak ada antibodinya itu, kalau sudah divaksin minimal orang punya kekuatan (antibodi) di situ," imbuhnya. (*)

Pewarta : Arip Ripaldi (MG-359)
Editor : Dody Bayu Prasetyo
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jember just now

Welcome to TIMES Jember

TIMES Jember is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.