TIMES JEMBER, JEMBER –
Selain dikenal sebagai kota tembakau dan daerah pendhalungan, Kabupaten Jember juga memiliki banyak julukan lain. Popularitas Jember Fashion Carnaval (JFC) membuatnya dijuluki “Kota Karnaval”, sedangkan banyaknya bukit kecil di wilayah ini memberi sebutan “Kota Seribu Gumuk”.
Jember juga dikenal sebagai Kota Santri dengan kekayaan tradisi dan budaya yang kental.
Di balik julukan tersebut, Jember menyimpan potensi wisata yang terus dikembangkan. Melalui rangkaian Festival Hyang Argopuro IX, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember menggelar Familiarization Trip (FAMTRIP) yang menghadirkan puluhan agen perjalanan untuk menjelajahi destinasi wisata setempat.
Kepala Disparbud Jember, Bobby Arie Sandy, menjelaskan bahwa FAMTRIP kali ini diikuti 22 perwakilan biro perjalanan wisata dari dalam maupun luar daerah.
Perjalanan dimulai dari halaman Pemkab Jember, kemudian peserta diajak berkunjung ke Bin Cigar, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka), Batik Rezti Tegalsari, gala dinner di Pantai Watu Ulo, serta ditutup dengan menginap di kawasan wisata Rembangan.
“Alhamdulillah, testimoni dari peserta semuanya positif. Mereka puas karena perjalanan ini seru dan inspiratif. Bahkan ada yang langsung tertarik untuk membawa tamu ke Jember setelah mengikuti FAMTRIP ini,” kata Bobby, Minggu (14/9/2025).
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar promosi, melainkan juga ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pelaku industri pariwisata. Dengan melibatkan agen perjalanan luar daerah, diharapkan jaringan pemasaran wisata Jember semakin luas.
Sejumlah destinasi yang dikunjungi memperlihatkan kekayaan khas daerah. Bin Cigar menampilkan hulu-hilir produksi tembakau Jember, Puslit Koka menunjukkan sejarah kopi dan kakao yang menjadi satu-satunya pusat penelitian sejak era Belanda, sementara Rembangan menawarkan panorama pegunungan sekaligus nilai historis, termasuk kamar yang pernah digunakan Presiden Soekarno.
Festival Hyang Argopuro IX sendiri menjadi momentum strategis untuk meneguhkan identitas pariwisata Jember berbasis budaya dan alam. Bobby optimistis, kegiatan semacam ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kami berharap semakin banyak wisatawan yang datang, sehingga sektor pariwisata Jember terus berkembang dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional,” tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: FAMTRIP Festival Hyang Argopuro IX Upaya Disparbud Kenalkan Potensi Wisata di Jember
Pewarta | : M Abdul Basid (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |