TIMES JEMBER, BANYUWANGI – Partai Demokrat di Banyuwangi, Jawa Timur, memang memiliki daya tarik luar biasa. Bukan hanya tokoh masyarakat dan tokoh agama. Pengusaha perempuan dengan aset miliaran rupiah pun sampai kepincut nyaleg lewat partai berlambang Mercy Bumi Blambangan.

Pengusaha perempuan tersebut adalah Sulastri, warga Dusun Sukolilo, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono. Ibu dua anak ini merupakan salah satu pemasok pakan ternak terbesar tujuan pulau Dewata, Bali.

“Saya sangat mantap untuk menjadi Badan Calon Legislatif (Bacaleg) lewat Partai Demokrat,” katanya kepada TIMES Indonesia, Kamis (1/12/2022).

Sebagai bukti kesugguhan niat, pada Kamis pagi (1/12/2022), istri dari Sudianiarso ini datang ke Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi, di Ruko The Rich Palace, Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu.

Dihadapan Sekretaris DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Julisetyo Puji Rahayu dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu), Iwan Rudiyanto, dia menyampaikan seluruh uneg-uneg serta alasan maju menjadi calon wakil rakyat.

Apa yang dilakukan Sulastri juga memancing tanda tanya besar. Maklum, sebagai pelaku usaha, dia memiliki finansial yang berlebih. Dengan kata lain, tanpa harus bersusah payah wanita berparas cantik ini tidak akan kekurangan.

“Saya ingin bisa mengabdi kepada masyarakat dengan lingkup yang lebih luas,” ujar Sulastri.

“Saat ini, kalau pun kami membantu sesama, masih terbatas,” imbuhnya.

Usut punya usut, ternyata ada alasan mendalam yang membuat Sulastri terpanggil untuk menjadi Bacaleg DPC Partai Demokrat Banyuwangi, pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2024 mendatang. Jawabannya cukup mencengangkan.

Seperti halnya petuah Sang Proklamator Republik Indonesia, Ir Soekarno. Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah (Jasmerah). Ternyata, jauh hari sebelum menjadi miliarder, Sulastri pernah menjalani hidup sebagai orang miskin. Sampai-sampai, untuk mengirim uang sebesar Rp100 ribu kepada si buah hati yang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, pun kebingungan.

Dewi fortuna mulai berpihak pada Sulastri setelah dia merawat putra kakak kandungnya yang meninggal dunia ditahun 2016.

“Ibu saya, almarhumah H Supatemah, juga pernah berpesan jika ingin sukses, harus baik dengan orang tua dan sesama. Berzakat serta selalu mensyukuri segala nikmat. Itu yang selalu saya pegang teguh,” bebernya.

Pengalaman hidup susah menjadi tonggak niatan pengabdian si Sulastri. Sedang alasan dirinya lempeng maju melalui Partai Demokrat karena melihat track record kinerja partai.

“Saya melihat sendiri, Partai Demokrat lebih mengedepankan kepentingan rakyat, benar benar berkoalisi dengan rakyat,” ujarnya.

Paling membuat makin mantap dan bernafas lega, Sulastri mendapat dukungan penuh suami, anak, keluarga, teman dan sahabat.

“Setelah hari ini, saya akan datang kembali ke Kantor DPC Partai Demokrat Banyuwangi, untuk mendaftarkan secara resmi sebagai Bacaleg,” cetusnya dengan nada sumringah.

Seperti diketahui, dilevel pusat, Partai Demokrat memang terus konsisten mengawal kepentingan rakyat. Sementara khusus di Banyuwangi, sang Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, cukup rajin turun menemui, menyapa dan berbuat untuk masyarakat. (*)