TIMES JEMBER, JEMBER – Potensi Kabupaten Jember sebagai sentra tanaman perkebunan sudah tidak dapat diragukan lagi. Pasalnya, Jember sebagai suatu wilayah yang dikepung oleh gunung dan pegunungan membawa dampak bagi kelangsungan hidup manusia, khususnya perkebunan kopi yang tersebar cukup banyak. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Politeknik Negeri Jember (Polije) sebagai perguruan tinggi vokasi.
Melalui program studi (prodi) yang dimilikinya, yaitu Pengelolaan Perkebunan Kopi (PPK), Polije bisa menghasilkan produk yang bisa dijual berupa biji kopi sangrai maupun bubuk yang tersedia untuk varian arabika dan robusta. Tidak hanya itu, biji kopi tersebut ditanam langsung oleh para petani kopi binaan Polije sehingga menghasilkan jenis kopi yang berkualitas dan siap bersaing dipasaran.
Kepala Unit Humas dan Protokol Polije, Mahsus Nurmanto mengatakan, Prodi PPK didirikan sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengembangkan potensi dan produk unggulan bangsa Indonesia dengan menyiapkan SDM yg kompeten.
Proses penghalusan biji kopi menjadi kopi bubuk yang dilakukan oleh mahasiswa Polije. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
"Polije memilih mendirikan Prodi Pengelolaan Perkebunan Kopi (PPK) dengan pertimbangan bangsa Indonesia sangat kaya akan jenis kopi unggul yang tersebar diseluruh nusantara," terang Mahsus kepada TIMES Indonesia.
Melalui bidang ini, pihaknya berharap agar mampu mendongkrak aspek budidaya, pasca panen dan marketing yang dapat meningkatkan potensi ekonomi bangsa baik dalam perdagangan nasional, regional hingga internasional.
Ditunjang dengan alat pengolahan kopi yang lengkap, mulai dari pengolahan hingga pengemasan, membuat proses pembelajaran praktik dilakukan bak pengolah biji kopi professional.
"Prodi PPK nantinya akan menghasilkan kualifikasi kompetensi yang meliputi, asisten manager perkebunan kopi, jasa konsultansi bidang Agribisnis Kopi, marketing atau field assistant manager dalam bidang jasa dan produk kopi, supervisor lapang industri pestisida, pupuk, bahan tanam dan agroindustri bidang perkebunan kopi, barista dan wirausahawan produk hulu sampai hilir komoditas kopi," pungkas Kepala Unit Humas dan Protokol Polije. (*)
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |